Setelah kematian ibunya, hubungan Ying Nuo muda dengan ayahnya menjadi renggang dan tegang. Bertahun-tahun kemudian, ia kembali ke kampung halamannya bersama putrinya yang berusia lima tahun, Diu Diu, dengan harapan dapat meninggalkan Diu Diu bersama ayahnya agar ia dapat pergi ke luar negeri untuk mengikuti kompetisi. Namun, ayahnya menolaknya karena berbagai alasan, sehingga Ying Nuo terpaksa tinggal di kampung halamannya untuk sementara waktu. Namun, di balik kehidupan masyarakat yang hangat dan harmonis, baik ayah maupun putrinya memiliki kekhawatiran masing-masing… Film ini mengambil konsep “perawatan paliatif” sebagai perspektif awal untuk menggambarkan rasa sakit dan kehangatan yang dialami sebuah keluarga biasa ketika menghadapi perpisahan dan kehilangan.
